• PT. Quadra Indonesia Utama

    Meteorit di Maroko Beri Petunjuk Kehidupan Purba di Mars, Mengapa?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sebuah meteorit dari Mars yang jatuh di Maroko 11 tahun lalu ternyata potensial mengungkap kehidupan purba di Mars dan sejarah geologi Bumi. Mengapa demikian?

    Meteorit tersebut diberi nama Tissint, sesuai dengan kota tempat ia ditemukan di Maroko. Tissint merupakan salah satu dari lima meteorit asal Mars yang telah diobservasi.

    Bebatuan meteorit itu diduga terbentuk ratusan juta tahun lalu di Mars. Ada kemungkinan, batuan ini sampai ke Bumi karena ledakan di Mars yang sangat luar biasa.

    Lewat sebuah penelitian, para pakar pun menemukan kekayaan komponen organik di Tissint. Komponen organik sendiri merupakan molekul besar yang kebanyakan berisi karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan sulfur.

    Meski punya kaitan dengan proses biologis dan kehidupan, komponen organik bisa dibuat lewat proses non-biologis. Para pakar menyebutnya sebagai ‘proses kimiawi abiotik organik’.

    Itu artinya menemukan komponen organik tidak berarti membuktikan adanya kehidupan.

    “Memahami proses dan urutan peristiwa yang membentuk kekayaan material Tissint akan mengungkap detail baru tentang habitat Mars serta kemungkinan reaksi yang bisa mendorong formasi kehidupan,” kata Andrew Steele periset di Carnegie Institution for Science.

    Lebih lanjut lewat penelitian ini, para pakar dapat menganalisa dengan rinci kandungan meteorit tersebut. Melansir Carnegie Science, para pakar pun kini sudah memiliki katalog paling komprehensif tentang perbedaan komponen organik milik meteorit Mars atau dalam sebuah sampel yang dikumpulkan dari sebuah rover.

    Ternyata, selain mengandung komponen organik di atas, Tissint juga mengandung magnesium yang melimpah yang sebelumnya tidak pernah ada di sampel meteorit asal Mars.

    Mengutip Space, komponen tersebut bisa memberi secercah pengetahuan tentang geokimia bertekanan dan temperatur tinggi yang membentuk interior lapisan dalam Mars.

    Tak hanya itu, melimpahnya magnesium organik bisa juga merujuk kepada koneksi antara siklus karbon di Mars dan evolusi mineralnya.

    “Mars dan Bumi punya banyak kemiripan dalam proses evolusi. Ketika kehidupan tumbuh dan berkembang di Bumi, pertanyaan apakah ia juga ada di Mars merupakan topik penelitian yang menarik,” kata pemimpin studi ini, Schimtt-Kopplin.

    Para pakar saat ini sedang menantikan sampel baru dari Mars yang ditargetkan dibawa oleh misi di masa depan NASA. Hal tersebut berguna untuk menyediakan informasi yang lebih luas soal keadaan geologi Planet Merah -julukan Mars.

    “Penelitian tentang kehidupan di Mars membutuhkan pengetahuan yang lebih dalam tentang air, molekul organik, dan permukaan reaktif di planet tersebut,” katanya menambahkan.

    [Gambas:Video CNN]

    (can/lth)








    Source link

    Leave a Reply

    Your email address will not be published.

    You may use these <abbr title="HyperText Markup Language">HTML</abbr> tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

    Translate »